Rabu, 11 April 2012

Waspadai Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil

Kaki bengkak pada ibu hamil masih dianggap wajar, hal ini dikarenakan adanya peningkatan berat badan sehubungan dengan keberadaan janin. Kaki bengkak pada masa ibu hamil bersifat fisiologis bukan karena penyakit akan tetapi karena adanya peningkatan hormon Progesteron yang menahan cairan, kondisi ini biasanya terjadi pada siang dan sore hari. Dan jika bangun tidur di pagi hari, pembengkakan di kaki akan berkurang.
Meski pun demikian ibu hamil harus terus mewaspadai tanda kaki bengkak pada usia kehamilan diatas 20 minggu apabila disertai dengan hipertensi (Darah Tinggi) dan apabila hasil pemeriksaan Laboratorium Urinalisa didapatkan protein (+) di urine maka penyakit ini dinamai Preeklamsi (Keracunan Kehamilan).
PREEKLAMSI

Penyebab Preeklamsi belum diketahui. Tanda-tanda lain Preeklamsi yaitu nyeri ulu hati yang hebat, pusing yang hebat, dan mata berkunang-kunang dan kaki bengkak.
Preeklamsi sering terjadi di kehamilan pertama pada ibu hamil dimana tubuh belum dapat beradaptasi dan menolak sang janin yang dianggap sebagai benda asing.  Dampaknya tubuh mengeluarkan zat penolak pada kehamilan. Sedangkan pada kehamilan berikut biasanya tubuh sudah mulai beradaptasi. Tetapi ada pula  ibu hamil yang trauma dengan Preeklamsi sehingga tubuhnya melakukan penolakan terhadap janin.


DAMPAK PREEKLAMSI PADA IBU HAMIL DAN JANIN

Preeklamsi punya dampak besar terhadap ibu hamil dan janin. Jika Preeklamsi berat janin akan tumbuh kecil karena pertumbuhannya terhambat, plasenta lepas sebelum waktunya sehingga terjadi perdarahan dan berakibat kematian janin.
Bila Preeklamsi tidak segera ditangani, ibu hamil akan mengalami keracunan. fungsi ginjal dan hati terganggu, aliran darah terganggu, semua organ tubuh terganggu dan dapat menyebabkan kematian.
Cara Mengatasi
  • Ibu Hamil melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Dalam pemeriksaan dilakukan pengukuran Tekanan Darah, Berat Badan dan dilakukan penditeksian kaki bengkak terutama pada kehamilan trimester 2 dan 3.
  • Ibu hamil disarankan untuk istirahat total dan diberikan obat penurun darah dan Dokter terus memonitor tekanan darah. Jika janin dapat dipertahankan sampai masa persalinan tiba maka Dokter segera mengeluarkan janin lebih cepat melalui operasi Sectio Cesaria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar